Setelah 9 bulan menanti, akhirnya tibalah masa yang
ditunggu-tunggu seorang ibu hamil, yaitu masa persalinan. Di sinilah perjuangan
seorang ibu terasa lebih berat, dengan rasa sakit yang sangat ditambah kerja
keras dalam mengejan. Akan tetapi perjuangan berat itu seakan berbuah manis
ketika mendengar tangisan sang buah hati. Namun, ternyata tidak sampai di situ
saja, seorang ibu masih harus mengalami masa-masa peralihan dari kondisi selama
hamil, melahirkan hingga mengalami pulih seperti sedia kala. Masa ini disebut
sebagai masa nifas. Definisi masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil, secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40
hari.
Pada masa nifas, seorang ibu akan
mengalami beberapa perubahan pada organ-organ reproduksi, payudara, maupun
secara emosi. Perubahan pada organ reproduksi meliputi:
§ Rahim
Rahim
akan berkontraksi untuk mencegah perdarahan dan merapatkan dinding rahim
sehingga ibu akan merasa mulas. Sesaat setelah melahirkan, rahim teraba keras
setinggi 2 jari di bawah pusat, 2 pekan setelah melahirkan sudah tak teraba,
dan setelah 6 pekan akan pulih seperti sebelum hamil. .
§ Jalan lahir
Jalan lahir mengalami penekanan dan peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan, sehingga menyebabkan kendurnya bahkan robekan organ2 ini , yang insya Allah akan pulih setelah 2-3 pekan setelah persalinan.
§ Keluarnya darah nifas (Lochea)
Darah nifas yang keluar pada dua hari pertama berupa darah segar yang bercampur dengan ketuban, berikutnya berupa darah dan lendir, setelah satu pekan berangsur-angsur menjadi berwarna kuning kecoklatan, sampai akhirnya berupa cairan lendir keruh, dan diakhiri dengan lendir bening pada akhir masa nifas.
§ Payudara
Payudara akan membesar, menjadi keras, dan menghitam di sekitar puting susu, untuk mempersiapkan proses menyusui. Air susu yang mula-mula keluar adalah berwarna kuning keruh yang disebut kolostrum yang kaya akan antibody dan protein, dan sangat bermanfaat bagi bayi.
§ Sistem perkemihan
Pada awal nifas, biasanya ibu mengalami sulit buang air kecil karena penyempitan saluran kencing akibat penekanan kepala bayi saat proses melahirkan, dan karena kekhawatiran ibu terhadap nyeri pada jahitan.
§ Perubahan emosi
Ibu akan mengalami emosi yang berubah-ubah disebabkan beberapa faktor, antara lain perubahan hormon, keletihan ibu, kurangnya perngetahuan cara merawat bayi, dan lain-lain.
Pada masa nifas, terdapat ancaman
infeksi yang harus diwaspadai ibu. Infeksi
nifas adalah kumpulan gejala penyakit yang terjadi setelah proses persalinan
baik normal maupun operatif, atau selama proses menyusui.
Infeksi ini rentan terjadi
akibat kemungkinan masuknya kuman-kuman, baik dari luar ataupun dari dalam
tubuh ibu melalui bekas2 luka pada organ reproduksi. Kemungkinan timbulnya
penyakit diperbesar dengan adanya factor risiko berupa perdarahan, trauma pada
persalinan, plasenta tertinggal di dalam, persalinan lama, dan gizi ibu yang
kurang baik selama hamil.
Apa Saja Jenis Infeksi Nifas?
👌Endometritis
Jenis infeksi nifas tersering adalah endometritis atau infeksi lapisan dalam rahim . Kuman penyebab dapat berasal dari luar atau dalam sekitar rahim dan biasanya menyerang bekas menempelnya plasenta kemudian dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Beberapa factor risiko terjadinya endometritis adalah ketuban pecah dini, pemeriksaan vagina berulang-ulang, anemia, dan higin yang kurang. Gejala endometritis adalah nyeri pada perut bawah, demam, nadi cepat, ukuran rahim tidak segera kembali seperti seharusnya, dan lokhea yang berbau sangat amis.
👌Infeksi pada bekas robekan jalan lahir,
bekas episiotomy, atau luka operasi
Kejadian infeksi luka robekan atau bekas episiotomy
ini sekitar 1 persen dari pasien yang melahirkan normal. Penyebabnya adalah bakteri Staphylococus dan
Streptococcus. Gejalanya adalah luka menjadi nyeri,
merah dan bengkak akhirnya terbuka dan mengeluarkan nanah.
👌Infeksi jalan lahir
Bakteri penyebab infeksi jalan lahir
biasanya bermacam-macam, seperti bakteri gram positif, clostridium, E. coli,
dan bakteri gram positif cocci. Kemungkinan infeksi jalan lahir diperbesar pada
proses persalinan yang lama, penggunaan
alat monitor internal, dan pemeriksaan dalam yang berulang-ulang.
👌Mastitis
Dalam masa nifas dapat terjadi
infeksi dan peradangan pada payudara terutama pada ibu baru. Tanda-tanda adanya
infeksi adalah rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu, penderita
merasa lesu dan tidak ada nafsu makan. Penyebab infeksi adalah staphilococcus
aureus. Gejala mastitis adalah payudara membesar dan nyeri, biasanya satu sisi,
kulit merah, membengkak sedikit, serta nyeri jika diraba. Mastitis yang tidak
diobati dapat berkembang menjadi nanah.
Bagaimana Pencegahan dan Penanganan Infeksi
Nifas?
Infeksi nifas, insyaAllah dapat dicegah
dengan menjaga kebersihan diri ibu setelah persalinan. Beberapa cara menjaga
kebersihan diri adalah: menjaga kebersihan seluruh tubuh, membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air, membersihkan daerah di sekitar kemaluan
terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus, membersihkan kemaluan setiap kali selesai buang air kecil
atau besar, mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari,
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelamin, dan jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, hindari
menyentuh luka.
Selain itu, ibu yang baru melahirkan juga harus memulihkan
kondisi tubuhnya secara umum dengan istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan, kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara
perlahan-lahan, mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet
seimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup, dan minum
sedikitnya 3 liter air setiap hari (minum setiap kali menyusui). Apabila ibu
merasakan gejala-gejala infeksi, ibu dapat mengkonsumsi obat penurun demam
seperti parasetamol, mengompres daerah infeksi, serta menjaga daerah luka tetap
bersih dan kering. Apabila gejala tidak membaik, sebaiknya segera konsultasikan
dengan tenaga medis, untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih
tepat. Jangan pernah merasa repot dan berat untuk menjaga kesehatan diri
sendiri, karena hanya ibu yang sehat dan bahagia yang dapat memberikan yang
terbaik untuk sang buah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar