Iblis... Ketika mendengar namanya, terbayang di
benak kita makhluk yang mengerikan, sangat buruk, jahat, dengan berbagai sifat
tercela yang membuat kita lari darinya. Seorang muslim yang berakal tentu
berusaha menjauh dari Iblis dan sangat takut terkena godaan dan tipu dayanya. Akan
tetapi, sadarkah kita bahwa ada sifat Iblis yang ternyata terkadang bahkan
sering menjangkiti diri kita sebagai seorang muslim, bahkan seorang tholibul
ilmi, bahkan seorang ustadz sekalipun? Sifat yang sangat tercela, dan menyebabkan
ia terlaknat sejak Nabi Adam 'alaihi salam diciptakan sampai hari kiamat
kelak.. Ya itulah sifat takabbur atau sombong.
Sifat takabur adalah sifat warisan Iblis,
karena Iblis lah yang pertama kali berakhlak dengan sifat ini. Allah
mengabarkan kepada kita tentang sifat Iblis ini dalam beberapa ayat Al Qur'an,
diantaranya:
قالَ
تعالى : " وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا
لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ
السَّاجِدِينَ * قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا
خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ " [ الأعراف :
11 - 12 ] .
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakanmu, kemudian Kami membentuk (tubuhmu), kemudian Kami berfirman kepada para malaikat: "sujudlah kalian kepada Adam", maka mereka sujud, kecuali Iblis, dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berkata: "Wahai Iblis, apa yang menghalangimu untuk sujud ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab: "aku lebih baik dari dia (Adam), Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau ciptakan ia (Adam) dari tanah". (Al A'raf: 11-12)
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakanmu, kemudian Kami membentuk (tubuhmu), kemudian Kami berfirman kepada para malaikat: "sujudlah kalian kepada Adam", maka mereka sujud, kecuali Iblis, dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berkata: "Wahai Iblis, apa yang menghalangimu untuk sujud ketika Aku perintahkan?" Iblis menjawab: "aku lebih baik dari dia (Adam), Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Engkau ciptakan ia (Adam) dari tanah". (Al A'raf: 11-12)
Maka marilah kita perhatikan satu kalimat yang
Iblis ucapkan: "Aku lebih baik daripada dia..", kalimat yang lahir
dari sifat sombong, kalimat yang menyebabkan murka Allah, kalimat yang
menyebabkan Iblis terlaknat selama-lamanya, kalimat yang menyebabkan hilangnya kenikmatan surga yang
semula ia rasakan dan berganti dengan ancaman siksa api neraka yang kekal
abadi, kalimat yang menyebabkan jatuhnya kedudukannya yang semula mulia bersama
para malaikat, menjadi sangat hina dan rendah di dalam Jahannam...
Betapa seringnya perasaan lebih baik dari orang
lain ini menjangkiti kita. Terkadang seorang yang memiliki harta yang banyak
merasa lebih mulia dari pada yang berharta pas-pas an, terkadang seorang yang
cantik atau tampan merasa lebih baik daripada orang yang diberi kekurangan
fisik, terkadang seorang yang berilmu meremehkan orang dengan pendidikan rendah,
terkadang seorang yang memiliki nasab yang terhormat memandang hina orang
biasa, bahkan terkadang orang yang telah mempelajari sunnah meremehkan orang
belum dibukakan hatinya untuk belajar ilmu agama! Subhanallah.. Ternyata perasaan
seperti itu adalah hal yang harus dihilangkan dari dalam dada-dada kita, seorang
muslim. Namun, bila sifat ini terlanjur ada
pada kita, bagaimana kita mengusirnya?
·
Menyadari
bahwa sombong hanyalah hak Allah semata. Sementara makhluk tidak berhak
menyamai Allah dalam sifat ini. Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah,
Rasulullah bersabda: "Kemuliaan adalah kain Allah dan kesombongan adalah
selendang Allah, barangsiapa yang mencopot selendangKu, maka akan Aku adzab
(riwayat Bukhari dan Muslim). Imam nawawi berkata: makna mencopot selendangku
adalah berakhlak dengan kesombongan tersebut.
·
Merenungkan
sirah nabawiyah, seandainya manusia berhak untuk sombong, maka beliau shalallahu
alaihi wa sallam lah yang paling berhak untuk memiliki sifat ini karena
beliau adalah makhluk yang terbaik, akan tetapi beliau adalah manusia yang
paling tawadhu'.
·
Mengingat
ancaman dan balasan bagi orang yang
sombong di hari kiamat nanti. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda
dalam hadist dari Abdullah Ibnu Mas'ud: "tidak masuk surga orang yang di
dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah (biji sawi). Seorang sahabat
berkata: "Bagaimana dengan seseorang yang menyukai pakaian yang indah dan
sandal yang bagus?". Rasullullah menjawab: "sesungguhnya Allah itu
indah dan menyukai keindahan, (tetapi) sombong adalah menolak kebenaran dan
meremehkan manusia (Riwayat Muslim). Dalam hadist yang lain, Abdullah Ibnu Umar
radhiyallahu anhuma berkata: "berkata Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam: "Barangsiapa yang menyeret tsaubnya (jubahnya)
karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat. (Riwayat Bukhari)
·
Menyadari
bahwa orang yang sombong akan dibenci dan ditinggalkan oleh manusia, karena
tidak ada orang yang rela direndahkan dan diremehkan oleh orang lain.
Akhirnya, mari kita renungkan sebuah kisah
seorang yang sombong dan Malik Bin Dinar. Seorang yang sombong berjalan di
hadapan Malik Bin Dinar, dan ia menampakkan kesombongan melalui cara
berjalannya, maka Malik Bin Dinar menegurnya :"apakah kamu tahu bahwa cara
berjalan seperti ini dibenci Allah?" Orang itu menjawab: "apa kamu
tidak mengenalku?" maka Malik Bin Dinar menjawab: " Tentu, (engkau
adalah) yang awalnya berasal dari air mani yang hina, dan akhirmu adalah
bangkai yang kotor, sedangkan sekarang ini engkau adalah pembawa kotoran".
Maka orang sombong tersebut tersadar dan berkata: "engkau telah membuatku
mengenal diriku".
Maka, wahai kita yang sedang merasa bangga
dengan diri kita sendiri, ingatlah bahwa setinggi apapun kedudukan kita,
semulia apapun nasab kita, sebanyak apa pun harta kita, sebaik apa pun rupa
kita, akhir kita adalah kematian, dan pakaian kita adalah kain kafan, sedangkan
rumah kita adalah kuburan, maka apakah lagi yang akan kita sombongkan
setelahnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar