Salah satu kewajiban orang tua kepada anak adalah mengajarkan agama sejak mereka masih kecil. Memerintahkan apa yang Allah perintahkan dan mencegah mereka dari apa yang Allah larang, sebagaimana firmanNya:
أيها
الذين أمنوا قو انفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس و الحجارة يا
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu
dari (siksa) neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (At Tahrim:
6)
Salah
satu perintah yang paling penting dalam agama ini adalah sholat. Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadist Muadz bin Jabal:
رأس الأمر الإسلام و عموده الصلاة
“Pokok agama ini adalah Islam dan tiangnya adalah sholat”
Sholat merupakan ibadah yang sangat agung dalam agama Islam.
Banyak sekali dalil dari Al Qur’an dan sunnah yang menjelaskan kedudukan sholat
yang sangat tinggi dalam Islam. Rasulullah bersabda yang artinya: “perjanjian
antara kita dan mereka (orang munafik)
adalah sholat. Barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir”. Oleh
karena itu, Allah dan RasulNya secara terang-terangan memerintahkan setiap orang
tua untuk menyuruh anaknya mengerjakan sholat. Allah berfirman :
وَأْمُر أهلَك بالصلاة واصْطَبر عليها ، لا
نسألك رزقاً نحن نرزقُك
“dan
perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan sholat, dan bersabarlah (dalam
mengerjakannya), Kami tidak meminta rizki darimu, (tetapi) Kamilah yang
memberimu rizki.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مُروا أولادكم بالصلاة لسبع سنين واضربوهم عليها
لعشر
Syeikhul Islam, Ibnu Taimiyah menjelaskan:
من كان عنده صغير مملوك أو يتيم ، أو ولد ؛ فلم يأمُره
بالصلاة ، فإنه يعاقب الكبير إذا لم يأمر الصغير، ويُعَــزَّر الكبير على ذلك
تعزيراً بليغا، لأنه عصى اللهَ ورسول "
“Barangsiapa
yang memiliki budak kecil, atau anak yatim, atau anak laki-laki dan tidak memerintahkan
sholat, maka ia dihukum, apabila tidak memerintahkan anak kecilnya (untuk
sholat), dengan hukuman yang keras, karena ia telah bermaksiat kepada Allah dan
rasulNya.
Pada prakteknya, memerintahkan anak untuk mendirikan sholat bukanlah hal
yang mudah, sebab, anak bukanlah robot yang selalu menuruti perintah kita, atau
adonan yang dapat kita bentuk-bentuk semau kita. Anak tetaplah manusia dengan
sifat dasar dan watak yang berbeda-beda, serta mudah terpengaruh oleh
lingkungan. Perlakuan pada anak yang
satu tidak bisa serta merta diterapkan pada anak yang lain. Karena itu, bukanlah
jaminan apabila seorang anak senantiasa melihat orang tuanya mengerjakan sholat
kemudian ia juga akan rajin mengerjakan sholat. Akan tetapi, tergantung bagaimana
orang tua itu memerintahkan anaknya untuk sholat.
Memerintahkan sholat kepada anak membutuhakan azzam yang
kuat, ketelatenan, juga ilmu dan seni berinteraksi dengan anak. Bentakan dan
pukulan tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat anak mencintai sholat,
sebaliknya hanya membuat anak terpaksa menjalankan sholat. Setelah semua itu, selanjutnya
adalah bersabar. Bersabar ketika anak tidak serta merta mengerjakan sholat,
bersabar dengan kebandelan anak, juga bersabar untuk istiqamah dalam memerintah.
Bersabar, karena kita sedang meniti jalan Allah. Bersabar, karena beberapa hal
berikut:
· Allah dan Rasul Nya lah yang memerintahkan kita
untuk melaksanakan hal ini.
· Anak-anak adalah amanah dari Allah yang wajib
kita jaga. Bila Ia yang telah memberi amanah menyuruh kita untuk memerintahkan
anak-anak kita mengerjakan sholat, maka sudahkah kita memelihara amanah apabila
kita mengabaikan hal tersebut?
· Sholat adalah penghubung antara hamba dan
Rabbnya, maka bagaimana kita akan merasa aman terhadap anak kita sepeninggal
kita nanti, apabila ia tidak menjaga hubungan antara dirinya dan Rabbnya?
· Apabila kita merasa takut akan kesengsaraan anak
kita di dunia, maka tidakkah kita takut akan kesengsaraan mereka di akhirat?
Tidakkah kita merasa ngeri apabila mereka dimasukkan ke neraka saqar yang khusus
diperuntukkan bagi orang-orang yang meninggalkan sholat?
· Sholat mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar, maka bila kita ingin anak kita terhindar dari melakukan perbuatan keji
dan mungkar, yang paling penting kita
lakukan adalah memerintahkan mereka untuk mendirikan sholat.
Selain itu, sepantasnya kita banyak mencari
ilmu tentang cara-cara mengajarkan sholat kepada anak, baik dengan membaca atau
banyak bertanya kepada orang-orang yang berhasil mendidik anak mereka. Tanpa
ilmu, kita akan terjebak dalam kesulitan, yang bisa jadi, membuat kita putus
asa di tengah jalan, atau mengambil tindakan yang tidak tepat. Sebaliknya,
dengan ilmu, suatu usaha menjadi lebih mudah dan lebih cepat, biidznillah. Beberapa
hal yang dapat memudahkan kita dalam mendidik anak melaksanakan sholat adalah:
1.
Semakin
dini kita memulai memerintahkan sholat, maka akan semakin mudah.
2.
Memerintah
sholat dimulai sejak anak pertama, karena anak pertama inilah yang akan menjadi
contoh bagi adik-adiknya. Bila anak pertama mengerjakan hal-hal yang kita
perintahkan, maka adik-adiknya cenderung melakukan hal yang sama.
3.
Mengingat
pahala yang akan kita dapat dari Allah, karena selain kita akan mendapat pahala
mengajari mereka sholat, kita juga akan senantiasa mendapatkan pahala sholat
mereka, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, seperti sabda Rasulullah
shalallahu alaihi wa sallam: من دعا إلى هُدى كان له من
الأجر مثل أجور من تبعه ، لا ينقص من أجورهم شيئا
“Barangsiapa yang mengajak orang kepada kebaikan,
ia akan mendapat pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka
(orang yang mengamalkan itu) sedikitpun”.
4.
Merendahkan
diri di hadapan Allah dan selalu meminta pertolonganNya dalam melaksanakan hal
ini, serta tidak menyandarkan keberhasilan pada usaha kita, dengan memperbanyak
doa ربِّ اجعلني مقيمَ الصلاة ومِن
ذُرِّيتي ربنا
وتقبَّل دُعاء ( Ya Allah
jadikanlah aku orang yang mendirikan sholat dan dari keturunanku. Ya Rabb kami,
Engkaulah yang Maha Mengabulkan doa-doa).
5.
Menyebutkan
nama-namaNya yang baik dan sifat-sifatNya yang tinggi,ketika berdoa agar anak
kita mendirikan sholat, terutama dengan namaNya Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam,
karena Rasulullah bersabda yang artinya: “perbanyaklah berdoa dengan Yaa Dzal
Jalaali wal Ikraam”.
6.
Jangan
berputus asa dari rahmat Allah, ingatlah bahwa Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan pertolongan Allah akan datang dari arah yang tidak kita sangka. Dia
Yang Menjadikan anak kita dari tidak ada dan menyempurnakan bentuk dan rupanya,
Dia juga lah yang akan menjadikan mereka manusia-manusia sholih yang mendirikan
sholat, selama kita senantiasa berjihad di jalanNya..
Disarikan
dari kutaib berjudul “Kaifa Nuhabbibus Sholah li Abnaainaa”, ar-islamway.net
Ummu
Sholih, di Madinatu Qur’an, Jonggol
Thanks.. wish you enjoy this blog
BalasHapus