Nak, Yuk Sholat 1



Salah satu kewajiban orang tua kepada anak adalah mengajarkan agama sejak mereka masih kecil. Memerintahkan apa yang Allah perintahkan dan mencegah mereka dari apa yang Allah larang, sebagaimana firmanNya:
أيها الذين أمنوا قو انفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس و الحجارة يا
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari (siksa) neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (At Tahrim: 6)
Salah satu perintah yang paling penting dalam agama ini adalah sholat. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadist Muadz bin Jabal:
رأس الأمر الإسلام و عموده الصلاة
“Pokok agama ini adalah Islam dan tiangnya adalah sholat”
Sholat merupakan ibadah yang sangat agung dalam agama Islam. Banyak sekali dalil dari Al Qur’an dan sunnah yang menjelaskan kedudukan sholat yang sangat tinggi dalam Islam. Rasulullah bersabda yang artinya: “perjanjian antara kita dan mereka  (orang munafik) adalah sholat. Barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia telah kafir”. Oleh karena itu, Allah dan RasulNya secara terang-terangan memerintahkan setiap orang tua untuk menyuruh anaknya mengerjakan sholat. Allah berfirman :
 وَأْمُر أهلَك بالصلاة واصْطَبر عليها ، لا نسألك رزقاً نحن نرزقُك 
“dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan sholat, dan bersabarlah (dalam mengerjakannya), Kami tidak meminta rizki darimu, (tetapi) Kamilah yang memberimu rizki.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مُروا أولادكم بالصلاة لسبع سنين واضربوهم عليها لعشر 
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat ketika berusia 7 tahun, dan pukullah mereka (jika tidak sholat) pada umur 10 tahun”
Syeikhul Islam, Ibnu Taimiyah menjelaskan: من كان عنده صغير مملوك أو يتيم ، أو ولد ؛ فلم يأمُره بالصلاة ، فإنه يعاقب الكبير إذا لم يأمر الصغير، ويُعَــزَّر الكبير على ذلك تعزيراً بليغا، لأنه عصى اللهَ ورسول "
“Barangsiapa yang memiliki budak kecil, atau anak yatim, atau anak laki-laki dan tidak memerintahkan sholat, maka ia dihukum, apabila tidak memerintahkan anak kecilnya (untuk sholat), dengan hukuman yang keras, karena ia telah bermaksiat kepada Allah dan rasulNya.        Pada prakteknya, memerintahkan anak untuk mendirikan sholat bukanlah hal yang mudah, sebab, anak bukanlah robot yang selalu menuruti perintah kita, atau adonan yang dapat kita bentuk-bentuk semau kita. Anak tetaplah manusia dengan sifat dasar dan watak yang berbeda-beda, serta mudah terpengaruh oleh lingkungan.  Perlakuan pada anak yang satu tidak bisa serta merta diterapkan pada anak yang lain. Karena itu, bukanlah jaminan apabila seorang anak senantiasa melihat orang tuanya mengerjakan sholat kemudian ia juga akan rajin mengerjakan sholat. Akan tetapi, tergantung bagaimana orang tua itu memerintahkan anaknya untuk sholat.
Memerintahkan sholat kepada anak membutuhakan azzam yang kuat, ketelatenan, juga ilmu dan seni berinteraksi dengan anak. Bentakan dan pukulan tidak akan menyelesaikan masalah dan tidak akan membuat anak mencintai sholat, sebaliknya hanya membuat anak terpaksa menjalankan sholat. Setelah semua itu, selanjutnya adalah bersabar. Bersabar ketika anak tidak serta merta mengerjakan sholat, bersabar dengan kebandelan anak, juga bersabar untuk istiqamah dalam memerintah. Bersabar, karena kita sedang meniti jalan Allah. Bersabar, karena beberapa hal berikut:
·       Allah dan Rasul Nya lah yang memerintahkan kita untuk melaksanakan hal ini.
·       Anak-anak adalah amanah dari Allah yang wajib kita jaga. Bila Ia yang telah memberi amanah menyuruh kita untuk memerintahkan anak-anak kita mengerjakan sholat, maka sudahkah kita memelihara amanah apabila kita mengabaikan hal tersebut?
·       Sholat adalah penghubung antara hamba dan Rabbnya, maka bagaimana kita akan merasa aman terhadap anak kita sepeninggal kita nanti, apabila ia tidak menjaga hubungan antara dirinya dan Rabbnya?
·       Apabila kita merasa takut akan kesengsaraan anak kita di dunia, maka tidakkah kita takut akan kesengsaraan mereka di akhirat? Tidakkah kita merasa ngeri apabila mereka dimasukkan ke neraka saqar yang khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang meninggalkan sholat?
·       Sholat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka bila kita ingin anak kita terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, yang paling penting  kita lakukan adalah memerintahkan mereka untuk mendirikan sholat.

Selain itu, sepantasnya kita banyak mencari ilmu tentang cara-cara mengajarkan sholat kepada anak, baik dengan membaca atau banyak bertanya kepada orang-orang yang berhasil mendidik anak mereka. Tanpa ilmu, kita akan terjebak dalam kesulitan, yang bisa jadi, membuat kita putus asa di tengah jalan, atau mengambil tindakan yang tidak tepat. Sebaliknya, dengan ilmu, suatu usaha menjadi lebih mudah dan lebih cepat, biidznillah. Beberapa hal yang dapat memudahkan kita dalam mendidik anak melaksanakan sholat adalah:
1.     Semakin dini kita memulai memerintahkan sholat, maka akan semakin mudah.
2.     Memerintah sholat dimulai sejak anak pertama, karena anak pertama inilah yang akan menjadi contoh bagi adik-adiknya. Bila anak pertama mengerjakan hal-hal yang kita perintahkan, maka adik-adiknya cenderung melakukan hal yang sama.
3.     Mengingat pahala yang akan kita dapat dari Allah, karena selain kita akan mendapat pahala mengajari mereka sholat, kita juga akan senantiasa mendapatkan pahala sholat mereka, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, seperti sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam: من دعا إلى هُدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه ، لا ينقص من أجورهم شيئا
“Barangsiapa yang mengajak orang kepada kebaikan, ia akan mendapat pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka (orang yang mengamalkan itu) sedikitpun”.
4.     Merendahkan diri di hadapan Allah dan selalu meminta pertolonganNya dalam melaksanakan hal ini, serta tidak menyandarkan keberhasilan pada usaha kita, dengan memperbanyak doa    ربِّ اجعلني مقيمَ الصلاة ومِن ذُرِّيتي ربنا وتقبَّل دُعاء ( Ya Allah jadikanlah aku orang yang mendirikan sholat dan dari keturunanku. Ya Rabb kami, Engkaulah yang Maha Mengabulkan doa-doa).
5.     Menyebutkan nama-namaNya yang baik dan sifat-sifatNya yang tinggi,ketika berdoa agar anak kita mendirikan sholat, terutama dengan namaNya Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam, karena Rasulullah bersabda yang artinya: “perbanyaklah berdoa dengan Yaa Dzal Jalaali wal Ikraam”.
6.     Jangan berputus asa dari rahmat Allah, ingatlah bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan pertolongan Allah akan datang dari arah yang tidak kita sangka. Dia Yang Menjadikan anak kita dari tidak ada dan menyempurnakan bentuk dan rupanya, Dia juga lah yang akan menjadikan mereka manusia-manusia sholih yang mendirikan sholat, selama kita senantiasa berjihad di jalanNya.. 

Disarikan dari kutaib berjudul “Kaifa Nuhabbibus Sholah li Abnaainaa”, ar-islamway.net

Ummu Sholih, di Madinatu Qur’an, Jonggol

1 komentar:

Artikel Terbaru

Fiqih Muyassar : SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SYUKUR

We Share Because We care Ringkasan Materi Kajian Ummahaat dari Kitab Fikih Muyassar Disampaikan oleh Ust. Rizqo, B.A. di Ma’had Madinat...